“Bijaksana dan Berhikmat”
Mabiga / Renungan Harian. Jumat, 07 Mei 2021
– Daniel 12 : 13 –
Bahasa Indonesia
Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bahasa Batak
Jala halak angka na pantas marroha, marsinondang sogot songon sondang ni langit, jala nasida angka na manogunogu torop halak tu hatigoran, marsinondang sogot songon bintang ro di salelenglelengna.
Nas ini dari satu segi sederhana: jadilah orang bijaksana karena itulah masa depan menurut Allah. Perikop ini mendorong pembaca untuk tetap menempuh jalan hikmat dan kebenaran, sekalipun dihina atau dibunuh, karena kehinaan sekarang akan diganti dengan kemuliaan ketika kerajaan Allah terwujud. Kebangkitan muncul sebagai jawaban terhadap pernyataan tentang janji Allah.
Tulisan kitab Daniel menekankan bahwa dunia ini rusak, dan hanya campur tangan Allah yang akan memulihkannya dengan pendirinya kerajaan Allah. Termasuk orang-orang bijaksana yang menuntun sesama kepada kebenaran dan yang setia sampai mati?
Harapan itu mendorong kita untuk menempuh jalan hikmat dan kebenaran. Bagaimana? Dengan membongkar pemahaman dunia tentang status. Dalam kitab Daniel, merujuk pada banyak pengalaman bangsa Israel dianiaya, yang ditindas belum tentu dihukum Allah.
Dalam konteks kita, konsep yang menjunjung tinggi pendidikan, kekayaan, dan jabatan akan dibongkar. Yang berpendidikan belum tentu yang bijaksana, yang kaya belum tentu menuntun orang kepada kebenaran, yang memiliki jabatan tinggi sering menjadi penindas.
Mereka yang dianggap bercahaya sekarang, tetapi Allah akan menyingkapkan status mereka yang sebenarnya pada kebangkitan pada akhir zaman. Sebaliknya, jika kita setia pada jalan hikmat walaupun diejek orang banyak, kita bisa yakin bahwa Allah akan menyingkapkan hal itu juga.