Mabiga / Renungan Harian. Jumat, 12 Maret 2021
Mazmur 32 : 2
Bahasa Indonesia
Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu.Bahasa Batak
Martua ma jolma, ia so dijujur Jahowa tu ibana hajahaton, jala ndang marpangalensem tondina di bagasan
Tidak ada penderitaan batin terberat dalam diri manusia selain ketika ia menyembunyikan kesalahan atau pelanggarannya dari hadapan Tuhan; tiada depresi yang lebih menekan daripada sakitnya rasa menyembunyikan dosa. Tak ada obat yang dapat menyembuhkannya selain dirinya sendiri yang membereskannya, yaitu mau mengakuinya di hadapan Tuhan. “…tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:13). Adalah sia-sia menyembunyikan dosa karena Tuhan Mahatahu!
Daud begitu tertekan siang dan malam karena pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya, tulang-tulangnya menjadi lesu karena dihantui rasa bersalah, “sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas.” (Mazmur 32:4). Dosa yang disembunyikan dan tak diakui menyebabkan penderitaan tubuh dan batin.
Karena derita batin yang tak tertahankan ini akhirnya Daud pun mengambil keputusan untuk berkata jujur di hadapan Tuhan: “Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: ‘Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,’ dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.” (Mazmur 32:5). Setelah itu legalah hati Daud dan hilanglah beban yang selama ini menindih hidupnya, karena setelah mengakui dosanya Tuhan pun mengampuni.
“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi. Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu (Mazmur 32:1-2).
Pengalaman Pemazmur menerima berkat dari pengampunan Allah adalah suatu realita yang juga dapat dialami oleh setiap orang percaya. Pengalaman Daud adalah suatu pengalaman yang tentunya pernah dialami oleh semua orang percaya, yaitu jatuh dalam dosa dan menyembunyikannya.
Meskipun karena akibat dosa Daud hidup dalam kesengsaraan, namun akhirnya Dia menyadari bahwa dirinya berdosa dan butuh pengampunan Allah. Bersyukur kita punya Tuhan yang setia dan penuh kasih, yang rela mengorbankan nyawa-Nya di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Karena itu jangan pernah sia-siakan keselamatan yang telah kita terima!
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th | Untuk pertanyaan lainnya, silahkan hubungi kami.