Mabiga (Renungan Harian) Jumat, 14 Mei 2021 – Perjuangan belum Berakhir

Kisah Para Rasul 1 : 8

Perjuangan belum Berakhir

Mabiga / Renungan Harian. Jumat, 14 Mei 2021

– Kisah Para Rasul 1 : 8 –

Bahasa Indonesia

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Bahasa Batak

Alai jaloonmuna do hagogoon ni Tondi Parbadia na songgop tu hamu, gabe sitindangingku ma hamu di Jerusalem dohot di sandok Judea dohot di Samaria, sahat ro di ujung ni tano on.

Tuhan menghendaki agar setiap orang Kristen berperan menjadi saksi di tengah dunia. Alkitab menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah garam dunia dan terang dunia. Keberadaan orang percaya di tengah dunia adalah sebagai surat Kristus atau menjadi saksi-saksi Kristus. Kita semua tahu bahwa tugas seorang saksi adalah memberi kesaksian atas apa yang dialami, dilihat, dan dirasakannya secara pribadi.

Para murid yang telah dibimbing-Nya sekian lama, yang telah mengalami dengan mata kepala sendiri segala keajaiban Yesus, masih saja belum menangkap makna Kerajaan Allah yang diwujudkan dalam diri Tuhan Yesus. Mereka lupa bahwa Kerajaan Allah bukan berbentuk wilayah dan kuasa politik, tetapi manusia yang kehidupan-Nya diperintah Tuhan secara utuh.

Tugas mereka, juga tugas kita adalah berjuang demi Kerajaan itu, dengan metode dan daya dari Sang Raja, yaitu dengan dipenuhi oleh Roh Kudus tiap saat.

Jangkauan seorang saksi adalah seluruh pelosok bumi. Para murid menganggap bahwa kerajaan Allah terbatas untuk bangsa Israel atau orang-orang Yahudi saja, hal ini terlihat dari kata-kata ‘kerajaan bagi Israel‘ (6). Tuhan Yesus mengoreksi kesalahan mereka dengan mengatakan bahwa mereka harus menjadi saksi, bukan hanya di Yerusalem dan Yudea saja, tetapi juga di Samaria, dan sampai ke ujung bumi (8).

Zaman kita kini adalah zaman yang ironis. Berbagai informasi tentang dan dari belahan dunia lain yang jauh dapat dengan mudah diterima, didengar, dibaca, atau ditonton. Namun pada saat yang sama orang-orang yang berpikir sempit kedaerahan dan sektarian justru tidak berkurang dan malah makin radikal, termasuk bahkan beberapa saudara yang seiman.

Wawasan misioner justru mengajak murid untuk tidak berpikir picik, dan mulai berpikir secara luas; sang murid akan menerima kuasa dari Roh Kudus, dan menjadi saksi bagi Kristus sampai ke ujung bumi (ayat 8).

Wawasan misioner yang berdasarkan kuasa Roh Kudus itu mengajak mereka meninggalkan wawasan kedaerahan yang sempit. Kini pusat perhatian mereka bukan lagi aspirasi sempit bagi golongan sendiri, tetapi pemberitaan Kerajaan Allah ke seluruh penjuru dunia.

Kata Yunani martureo (“bersaksi“) dalam ay. 8 merupakan akar kata dari kata ‘martir’. Bersaksi berarti siap juga berkorban, bahkan mati demi apa yang dipercayai. Agenda terpenting perjuangan Kristen tidak boleh egoistis: berjuang demi “agama”, etnis/suku yang kebetulan “seiman”, klan/keluarga, pribadi dst.

Perjuangan Kristen adalah perjuangan yang mengorbankan diri dan bukan demi keuntungan diri/golongan sendiri. Setiap saksi Kristus pasti akan senang dan rela hati membagikan kesaksian hidupnya bersama Tuhan kepada semua orang di setiap kesempatan.

KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati

Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!

Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th

MabigaRenunganRenungan HarianRenungan HKBPRenungan Kristen
Komentar (0)
Tambah Komentar