Mabiga / Renungan Harian. Jumat, 16 April 2021
Habakuk 2 ayat 4
Bahasa Indonesia
Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Bahasa Batak
Ida ma na teal do ibana, ndang tigor rohana di bagasan; alai anggo halak partigor i mangolu do binahen ni parsihohotna marhaporseaon.
Sebuah iklan dalam pertelevisian Indonesia mengatakan “orang pintar minum tolak angin” ini seakan ingin menandakan bahwa jikalau kita tidak minum maka kita bukan termasuk orang yang pintar.
Ada juga iklan yang lain mengatakan bahwa “jika memakai ini, maka kulitmu akan mengkilau” sehingga dengan gambaran yang sama, ini ingin mengatakan bahwa jika kita tidak pakai produk ini maka kulit kita tidak akan mengkilau.
Apakah ini benar? apakah ini hanya persepsi-persepsi orang-orang yang ingin supaya barang dagangan atau komunitas dagangannya laku, namun cara mereka menyampaikan kalimat itu luar biasa. Mereka mencoba mengarahkan pikiran para pendengarnya, atau mungkin para pembelinya agar yakin untuk memakai produk yang mereka dagangkan.
Tetapi hari ini, firman Tuhan ingin menyapa kita dengan sebuah kalimat yang menjamin dan meyakinkan kita melalui Nabi Habakuk, seorang Nabi yang bernubuat di masa pembuangan, dimana nama Habakuk berarti orang yang memeluk. Artinya Habakuk ingin memeluk bangsa umat pilihan Allah agar kembali kepada firman Tuhan, agar kembali kepada iman percayanya.
Layaknya seorang Ibu yang memeluk anaknya untuk memberikan kenyamanan, kehangatan, dan juga jaminan kehidupan.
Ia memulainya dengan “Sesungguhnya orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar akan hidup dengan percayanya”. Seakan-akan kalimat ini bertolak belakang, yang satu membusungkan dada, yang satu hidup dalam kebenaran. Namun keduanya memilik efek akibat dari perbuatannya.
Orang yang membusungkan dada berarti orang yang angkuh, orang yang sombong, orang yang tinggi hati. Maka dipastikan oleh Nabi Habakuk, orang ini tidak memiliki hati yang lurus, kenapa? Karena sudah pasti orang ini akan hidup dengan keangkuhannya, kesombongannya, orang ini akan meletakkan dasar hidupnya terhadap pikirannya, terhadap kebenaran yang ia pikirkan.
Namun Habakuk tidak berhenti disana, ia kembali mengatakan orang yang benar akan hidup oleh percayanya. Ternyata tidak cukup hanya benar, tetapi juga harus percaya, supaya di dalam percayanya, di dalam benarnya ia mendapatkan keselamatan.
Inilah yang disuarakan Habakuk kepada bangsa Israel yang sedang di dalam banyak pergumulan, banyak guncangan, dan juga banyak tantangan yang dihadapi di sekitarnya mungkin bahkan godaan-godaan dosa yang mencoba menyeret imannya jauh terhadap Firman Tuhan.
Suara ini juga dihadirkan kepada kita hari ini. Kita yang hidup dengan kebenaran Firman Tuhan, kita yang percaya akan kebenaran Firman Tuhan, maka orang-orang inilah yang akan beroleh kehidupan. Hidup benar, berarti hidup yang seturut kehendak Allah, hidup percaya berarti hidup yang berpengharapan dan menaruh seluruh kehidupannya secara totalitas terhadap rencana Tuhan.
Ini jaminan yang luar biasa yang diberikan oleh Allah melalui Nabi Habakuk, agar kita yang sedang menantikan kedatangan Tuhan mampu mempertahankan kehidupan kita, kehidupan yang benar sesuai dengan Firman Allah, tidak berdiri di dalam keangkuhan diri kita, tidak berdiri di atas kesombongan yang kita pikirkan, tidak berdiri di dalam ketinggian hati kita, tidak berdiri di dalam segala pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki namun kita mau berdiri tegak di atas kebenaran Firman Tuhan dan selalu percaya akan diri kita kedalam segala rencana Tuhan.
Mari kita kembali kedalam Firman Allah, agar kita tetap mendapatkan kehidupan yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang percaya.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Hubungi Kami