Mabiga / Renungan Harian. Jumat, 26 Maret 2021
Murah namun tidak Murahan
Matius 5 : 7
Bahasa Indonesia
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.Bahasa Batak
Martua ma na asi roha, ai siasian do nasida!
Ayat nas diatas menyatakan bahwa jika kita ingin beroleh kemurahan, maka kita pun harus bermurah hati. Adapun arti kata “murah hati” adalah suka memberi, tidak pelit dan suka menolong. Karakter inilah yang harus dikembangkan dalam diri setiap diri anak-anak Tuhan, sebab kekristenan itu identik dengan kasih dan salah satu bukti bahwa kita memiliki kasih adalah murah hati. Kemurahan juga merupakan salah satu buah-buah Roh yang harus kita hasilkan (baca Galatia 5:22-23).
Namun faktanya? Banyak orang Kristen yang tidak punya sifat murah hati, mereka lebih suka menerima daripada memberi atau juga mau memberi jika situasinya menguntungkan dirinya sendiri. Padahal Alkitab menyatakan, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah 20:35). Seringkali kita berpikir bahwa yang berbahagia adalah orang yang suka menerima, karena ia mendapat sesuatu dari orang lain. Mulai hari ini mindset itu harus diubah! Justru kebahagiaan itu ada dalam diri orang yang suka memberi. Memberi, saat memberi atau menabur, harus ada yang dikorbankan dan itu mungkin terasa sangat berat bagi kita, tapi percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tertidur, Dia melihat apa yang telah kita perbuat untuk-Nya dan juga sesama.
Mengapa kita harus murah hati? Karena Bapa kita di sorga “…seumur hidup Ia murah hati;” (Mazmur 30:6), dan sebagai anak-anak-Nya, kita wajib dan harus mengikuti jejak-Nya. “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6:36). Bukti nyata bahwa Bapa itu Maha pemurah adalah Ia rela memberikan Putera-Nya Yesus Kristus untuk mati di kayu salib demi menebus dosa umat manusia, yang oleh-Nya kita diselamatkan.
Selama pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus juga selalu menunjukkan kasih dan kemurahan hati terhadap semua orang. Maka dari itu, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6).
Bermurah hati atau suka memberi itu tidak selalu identik dengan berkorban uang atau materi. Tapi kita yang diberkati Tuhan, adalah wajib bagi kita untuk memberkati orang lain, karena tujuan Tuhan memberkati kita adalah supaya kita dapat menjadi berkat.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Hubungi Kami