Kalimat dan keyakinan tentang diri sendiri yang berkelebihan itu selalu beraroma, misalnya: “Ketika saya (masih) sebagai……saya buat banyak hal dan selalu berhasil. Dalam banyak cara kita tergoda menciptakan dan mencari ‘panggung’ demi menarik aplaus dan puja-puji serta demi kepentingan sendiri”.
Dengan demikian Ketidakpercayaan terhadap Tuhan yang Esa berkaitan dengan gila hormat, memuji diri. Memuji diri akan membawa pada kehancuran, dan melahirkan ketidakpercayaan pada sang pencipta. Konkritnya kita diajak untuk memberikan hormat yang sesungguhnya hanya pada Tuhan saja. Kalau pun kita memberikan hormat pada manusia, itu harus pada tempatnya. Kalau kita bermegah baiklah kita bermegah di dalam Tuhan.
Dengan kesungguhan memberikan pujian, yaitu lewat karya hidup kita. Dari sana akan lahir pengakuan iman hanya dalam Tuhan saja kita percaya. Sebab tidak percaya pada Tuhan adalah dosa serius.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th