Setiap kita harus memilki pengharapan terhadap janji Allah. Dan ada bagian yang penting untuk menerima janji Allah adalah _ “kesungguhan hati”! Apa hubungan antara Kesungguhan dan harapan? Rupa-rupanya penulis Ibrani ini mau mengatakan bahwa orang yang menunjukkan Kesungguhan hati dalam menjalani hidup ini adalah orang yang memiliki pengharapan kepada Tuhan.
Sekalipun apa yang mereka harap-harapkan itu tak kunjung tiba, tapi mereka memiliki kesungguhan hati, dan buahnya adalah kesabaran. Jadi, dengan kata lain, orang-orang yang memiliki kesungguhan hati adalah mereka yang memiliki harapan dan sabar menjalani semuanya. Oleh sebab itu, pasal 6 dikunci dengan ayat 19 “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita”.
Jadi, semangat itu bukan hanya soal kita bersemangat dalam menjalani hidup pribadi kita, tetapi semangat untuk juga memperhatikan dan menolong orang lain sekalipun hidup sarat penderitaan. Jadi ketika kita bicara soal semangat, kita tidak hanya teriak-teriak “Semangat! Semangat!” tetapi semangat adalah nilai hidup yang mesti dihidupi. Dengan semangat pula, kita akan terus menapaki jalan hidup ini yang penuh dengan pengharapan.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th