“Pujian atas karya Tuhan”
Mabiga (Renungan Harian) Kamis, 08 Juli 2021
Mazmur 92 : 5
Bahasa Indonesia
Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.
Bahasa Batak
Ai nunga dipalas Ho rohangku, ale Jahowa, marhitehite angka pambahenanmu, marolopolop do ahu mida angka jadijadian ni tanganmu.
Apabila kita memandang dan merenungi alam ciptaan maka pasti akan selalu memunculkan reaksi tertentu dalam hati dan budi si penikmat itu. Hal itu bisa berbeda-beda dari orang yang satu ke orang yang lain. Hal itu tergantung pada religiositas dan spiritualitas orang yang bersangkutan. Jika seseorang itu seseorang yang mempunyai citarasa kepekaan religius yang tinggi, maka ia akan sujud dan syukur. Jika tidak, maka ia akan bersikap apatis saja, seolah-olah itu semua tidak bermakna sama sekali.
Kebetulan yang kita temukan di sini adalah seorang penikmat alam yang mempunyai hati yang sangat peka secara religius, sehingga reaksi dia ketika memandang keagungan dan keindahan ciptaan ialah bernyanyi untuk memuji dan memuliakan sang Penciptanya. Ketika ia memandang keindahan dan keagungan ciptaan, ia pun serta-merta meloncat dari ciptaan itu ke sang Pencipta. Ia terbang dari sang makhluk menuju ke sang Khalik.
Pemazmur bernyanyi memuji karena ia merasa terdorong oleh sebuah rasa sukacita yang teramat besar. Ia bersukacita karena karya-karya Tuhan. Karya itu adalah karya penciptaan dan penyelenggaraan ilahi (providentia dei). Karya ciptaan Tuhan itu tidak lain ialah seluruh alam semesta ini dan juga manusia. Tuhan tidak hanya menciptakan segala sesuatu, melainkan juga menyelenggarakan hidup dari segala sesuatu.
Orang-orang yang telah mengalami sendiri kesenangan dalam menaikkan pujian sajalah yang mampu menganjurkannya kepada orang lain. “Pekerjaan Allah memang layak dipuji karena sudah begitu sering menyenangkan hatiku, dan oleh karena itu, apa pun yang dipikirkan orang lain, aku harus berpikiran dan berkata-kata baik tentang segala pekerjaan-Nya itu
Bila Allah telah memberi kita sukacita melalui pekerjaan-Nya, sudah seharusnya kita menghormati Dia karena semua pekerjaan-Nya itu. Apakah Dia sudah membuat hati kita senang? Kalau memang begitu, marilah kita mengagungkan pujian kepada-Nya. Apakah Allah telah membuat kita senang melalui pekerjaan pemeliharaan-Nya bagi kita, dan melalui kasih karunia-Nya di dalam kita, dan keduanya melalui pekerjaan penebusan yang agung itu?
Tak satu pun alasan bagi kita untuk tidak senantiasa menaikkan ucapan syukur atas karya-karya Allah dalam kehidupan kita.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th