“Jangan Kendor”
Mabiga / Renungan Harian. Kamis, 10 Juni 2021
Yakobus 1 : 2-3
Bahasa Indonesia
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Bahasa Batak
Ale angka donganku, las ni roha sambing ma rajumi hamu i, anggo madabu hamu tu bagasan ragam ni pangunjunan. Boto hamu ma: Na mangkorhon habengeton do pangunjunan na tu haporseaonmuna.
Menjalani hidup sebagai orang Kristen bukanlah berarti langkah kita menjadi mudah dan tanpa masalah. Sebaliknya kita justru menghadapi banyak ujian dan pencobaan. “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” (Filipi 1:29). Namun, ujian dan pencobaan yang kita alami itu semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan ingin melihat sejauh mana kualitas iman anak-anak-Nya.
Iman yang teruji tidak terjadi dalam semalam, namun harus melewati proses yang panjang, yang di dalamnya terkandung unsur ketekunan dan kesetiaan. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi apabila seseorang mengalami ujian dan pencobaan: ia kecewa dan meninggalkan Tuhan, atau akan semakin tekun dan melekat kepada-Nya sehingga imannya semakin bertumbuh dan dewasa.
Adakalanya Tuhan memperingatkan kita dengan keras melalui keadaan atau situasi yang kita alami supaya kita belajar bergantung penuh kepada-Nya dan berdiri di atas dasar iman yang teruji.
Beberapa proses ujian yang harus kita alami adalah:
Pertama, kelimpahan. Selain masalah dan penderitaan, yang terkadang diijinkan untuk menguji iman kita adalah kelimpahan. Banyak anak Tuhan yang jatuh dalam dosa justru pada waktu ia diberkati dan dalam kelimpahan.
Ketika sedang susah atau dalam keadaan miskin biasanya seseorang lebih mengutamakan Tuhan dan selalu berusaha untuk dekat dengan Dia, berdoa pun all-out, tetapi pada waktu mengalami pemulihan, diberkati dan menjadi kaya, ia mulai lebih dekat dengan hartanya dibanding dengan Tuhan. Yang diutamakan dan dicari bukan lagi Tuhan, melainkan dunia dengan segala kesenangannya.