Kedua, peristiwa buruk. Hal ini pernah dialami Ayub, padahal ia seorang yang “…saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1). Semua anaknya mati, hartanya ludes, istrinya mengutuk dia, bahkan tubuhnya penuh borok. Namun Ayub tetap kuat karena dia tahu bahwa Tuhan sedang memprosesnya. Karena lulus dalam ujian, kehidupan Ayub dipulihkan secara luar biasa (baca Ayub 42:10-17).
Ketika suatu saat kita mengalami pencobaan ataupun ujian yang datang di dalam kehidupan kita, sadarkah atau tahukah kita bahwa kita sedang diuji oleh Tuhan? Dalam hal apa kita diuji oleh Tuhan? Pasti tidak lain adalah dalam hal kerohanian atau penurutan iman kita kepada Tuhan.
Kita tahu bahwa sumber-sumber pencobaan itu datangnya dari dunia ini, dari iblis, dan dari manusia, di mana semuanya itu terjadi atas keinginan manusia itu sendiri karena ia telah diseret dan pikat oleh keinginannya. “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” (Yakobus 1:14).
Jangan pernah undur dari Tuhan saat dalam pencobaan, karena selalu ada rencana-Nya di balik itu!
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th