Manusia dengan sikap hidupnya adalah ibarat tanah yang dari padanya akan tumbuh tanaman yang sesuai dengan sikap hidupnya. Bagi orang benar, yang tindakan hidupnya selalu berpedoman pada kebenaran, maka dari hidupnya akan tumbuh damai sejahtera yang berbuahkan ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Jika hanya satu tanaman damai sejahtera yang tumbuh, maka hasilnya hanya sedikit.
Jika setiap orang di suatu daerah adalah orang benar, maka hasilnya akan berkelimpahan dan bisa dinikmati sampai ke tempat yang jauh. Dia menjelaskan bahwa makna ayat tersebut supaya Kita umat Kristen dalam lingkup besar maupun kecil harus menjaga kebenaran. Dan bahwa kebenaran sangat erat kaitannya dengan keadilan di tengah-tengah masyarakat, menurut dia saat ini kebenaran banyak disalahartikan karena keadilan dan kebenaran tidak berpihak bagi kaum tertindas.
Kebenaran meninggikan kelompok manusia mana saja, sedangkan dosa adalah noda bagi mereka. Seorang pribadi atau suatu bangsa yang ingin mendapatkan penghargaan di mata Allah dan manusia harus menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.
Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya (Yesaya 32:17).
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th