Mabiga / Renungan Harian. Rabu, 07 April 2021
“Hidup dan Mati bersama Dia”
Roma 6 : 8
Bahasa Indonesia
Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
Bahasa Batak
Alai molo naung mate hita rap dohot Kristus, dihaporseai rohanta, rap mangolu ma hita dohot Ibana.
Suatu hari seorang Pengkhotbah sedang Menyampaikan khotbah di sebuah gereja. Dia mengambil selembar kertas lalu meremasnya hingga kusam. Pengkhotbah itu lalu bekata, “Itulah Kita! Hidup kita ibarat kertas ini. Sudah rusak karena dosa. Kusam. Tak berguna lagi.” Sesudah itu diambilnya sehelai kertas putih bersih.
Ditempelkannya kertas baru itu tepat melekat di atas kertas kusam tadi, seraya berkata, “Kristus adalah kertas baru ini. Dia menudungi kamu sehingga Allah melihatmu bersih sekarang dan siap untuk dipakai-Nya.” Allah yang menjadi manusia itu merasakan seperti apa yang dirasakan oleh manusia bahkan mengalami kematian, namun kematian Kristus mengajarkan kita agar percaya agar saaat Kristus bangkit dan hidup maka kita yang percaya juga akan hidup juga dengan Dia.
Dengan demikian Kita telah satu dengan kematian dan juga kebangkitan kristus. Dari kuasa dosa kita telah dilepaskan, sebab kita telah turut dalam kematian Kristus, manusia lama kita yang telah mati. Dengan kebangkitan Kristus, kita turut hidup juga dengan Dia yaitu hidup yang baru. Hidup baru yang tidak lagi menjadi hamba dosa, melainkan hidup bagi Allah. Inilah diri kita saat ini. Paulus menegaskan pada kita bagaimana seharusnya kita memangdang diri kita “mati bagi dosa, hidup bagi Allah” (ayat 11). Sehingga yang kita lakukan adalah berjuang melawan dosa bukan lagi hidup di dalam dosa.
Nas ini ingin memberi peringatan kepada kita, walaupun kita telah memasuki kehidupan yang baru, kemerdekaan dari kuasa dosa, namun bukan artinya kita begitu saja bebas dari dosa atau mengatakan bahwa kasih karunia Tuhan itu besar akan selalu ada pengampunan. Selalu akan ada saat dimana kita berhadapan dengan daya pikat dosa, sekali kita berkompromi maka selanjutnya akan mengajukan pada kita kemudahan-kemudahan untuk tetap berada pada kuasa dosa.
Maka, jangan mudah tergoda untuk memandang diri dengan kacamata yang keliru. Seberapa kusam, rusak, dan kacaunya diri kita — itu bukanlah diri kita di mata Allah. Allah melihat kita melalui Kristus. Kristus menempel erat pada kita hingga keberdosaanmu lenyap. Dan, dengan melekat pada Kristus, kita tampil baru. Manusia baru. Itulah gambar baru tentang siapa diri kita. Aminkanlah. Hidupilah. Syukurilah. Dan bangkitlah serta bersiaplah: Allah mau memakai kita. Kristus melekat erat dalam hidup kita sehingga kehidupan-Nya memancar melalui hidup kita.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Hubungi Kami