Rasul Petrus juga menunjukkan bahwa orang-orang Kristen tidak perlu takut bahwa perilaku yang sabar dan tidak menyinggung seperti yang diperintahkan itu justru akan mengundang dan mendorong datangnya kekejaman musuh-musuh mereka. Mereka tidak usah takut, karena Allah akan berpihak kepada mereka: Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar (ay. 12). Ia memberikan perhatian khusus kepada mereka, senantiasa memelihara dan memimpin mereka, dan memberikan penghormatan dan kasih sayang khusus kepada mereka.
Telinga-Nya terbuka kepada permohonan mereka yang minta tolong, sehingga jika ada yang berbuat jahat kepada mereka, mereka memiliki obat penawar ini, yaitu mereka dapat mengeluhkannya kepada Bapa mereka di sorga, yang telinga-Nya selalu memperhatikan doa-doa hamba-Nya di dalam kesusahan, dan yang pasti akan membantu mereka melawan musuh-musuh mereka yang tidak benar.
Rasul Petrus tahu bahwa orang-orang Kristen akan dibenci dan diperlakukan dengan jahat oleh semua orang oleh karena nama Kristus. Oleh sebab itu, Ia memperingatkan mereka untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki. Sebaliknya, “apabila mereka mencaci maki kamu, berkatilah mereka.
Apabila mereka berkata-kata jahat kepadamu, balaslah dengan kata-kata yang baik. Sebab Kristus, baik dengan firmanNya maupun teladan-Nya, telah memanggil kamu untuk memberkati orang-orang yang mengutuk kamu, dan telah menetapkan berkat atasmu sebagai warisanmu yang abadi, meskipun kamu tidak layak.” Menanggung kejahatan dengan sabar, dan memberkati musuh-musuhmu, adalah cara untuk mendapatkan berkat Allah ini.
Saat kita membals kejahatan dengan Caci maki, amarah dan ujaran Kebencian maka saat itulah musuh kita menang.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th