Benar, bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar sehingga tidak dapat disucikan oleh darah Kristus. Namun Allah bukanlah Allah yang dapat dipermainkan dengan scenario kita yang berpikir untuk “bersenang-senang” dahulu dengan keberdosaan kita , lalu nanti kita dapat diampuni dengan bertobat. Kita tidak dapat menabur dalam daging lalu menuai hidup kekal dari Roh. Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan.
Camkan baik-baik di dalam hati pernyataan ini, bahwa apa pun juga yang diperbuat orang (baik atau jahat), semuanya tak lepas dari pengawasan Tuhan: “…tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:13), yang pada saatnya pasti akan menghasilkan suatu tuaian.
Namun saat menuai bagi setiap orang itu tidaklah sama waktunya. Sama seperti petani yang menabur bibit padi dan bibit jagung, bertumbuh dan menuainya juga tak sama waktunya.
“…selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Galatia 6:10.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th