Mabiga / Renungan Harian. Rabu, 24 Maret 2021
“Derita yang Menyelamatkan”
Lukas 18 : 31
Bahasa Indonesia
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.Bahasa Batak
Alai diarahon ma na sampuludua i, ninna ma mandok nasida: Na nangkok ma hita tu Jerusalem jala tulus ma tu Anak ni jolma i sasudena, na tarsurat di angka panurirang i.
Tak lama lagi….. segera…. sebentar lagi kita akan merasakan Anak Manusia masuk dalam penderitaan yang sesungguhnya.. penderitaaan karena Dosa umat manusia. Penderitaan karena Pemahaman yang keliru tentang keberadaan Yesus, pemahaman yang salah tentang mesias.
Tentu kita yang membayangkan bahwa posisi yang akan segera dialami oleh Yesus Tuhan kita itu adaalah Pposisi kita! kita sebagai manusia mungkin lebih memilih untuk menghindar dalam situasi itu karena ketidak sanggupan kita dalam menderita.
Namun Yesus memilih seakan menyerahkan diri, Dia lebih memilih untuk pergi ke Yerusalem dan mengajak para murid-murid menghadapi kenyataan yang harus dijalaniNya. semua itu dilakukan atas dasar Ketaataan, kesetiaan Yesus terhadap Rencana Allah BapaNya yang mengutus dia : : Segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi” (Lukas 18:31).
Tuhan bukanlah yang tinggi di awang-awang, atau yang jauh tak kita rasakan. Dia dekat dan Dia berkuasa dalam hidup kita. Kepada para murid, Tuhan Yesus menyatakan apa yang akan terjadi kepada-Nya sebentar lagi. Lukas 18:31-33 (TB) Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.
Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.”Nubuatan tentang Dia memang harus digenapi; Dia menjadi Juruselamat manusia dengan pengorbanan-Nya, dan bangkit pada hari yang ketiga.
Jalan penderitaan yang Dia pilih untuk menyelamatkan dunia ini. Namun, sayangnya para murid tak memahami jalan itu: Lukas 18:34 (TB) Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.
Pola kematian dan kebangkitan Yesus menyatakan cara Allah bekerja dalam dunia ini. Kehilangan dan kemiskinan seperti yang disebutkan dalam Lukas 18:28-30 dengan mudah dilihat sebagai kegagalan, tetapi jika terjadi dalam ketaatan bisa menjadi cara Allah untuk mengerjakan rencana-Nya.
Jadi, jangan merasa gagal jika demi kesetiaan kepada Kristus kita kehilangan kemuliaan, kekayaan, bahkan uang atau berbagai kenyamanan yang lain. Mereka tidak paham karena bayangan mereka tentang Mesias adalah kemenangan yang gilang gemilang dari Mesias, dan bukan jalan penderitaan.
Mari kita bersyukur: Yesus yang penuh Kemuliaan mau merendahkan diri-Nya untuk kita, dunia yang berdosa.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Hubungi Kami