Mambangun Kehidupan
Mabiga (Renungan Harian) Rabu, 28 Juli 2021
Amsal 24 : 3-4
Bahasa Indonesia
Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.
Bahasa Batak
Marhitehite hapistaran pinajongjong sada bagas, jala dipahot do i marhitehite roha hapantason. Jala marhitehite parbinotoan, gok angka bilutna dohot ugasan marragamragam angka na arga jala na uli.
Penulis Amsal sedang menggambarkan bagaimana orang percaya mengisi dan merestorasi kehidupannya, yang diumpamakan seperti orang yang sedang membangun sebuah rumah. Dimulai dengan sebuah perencanaan yang matang, dilanjutkan dengan proses pembangunan, penyelesaian, hingga kemudian mengisinya dengan barang-barang yang berharga dan menarik.
Sebagaimana pengajaran Yesus menurut kesaksian Injil Matius 7: 24-25 tentang bagimana orang yang mendengarkan Firman Allah baik yang melakukannya laksanana orang membangun rumah di atas batu maka rumah itu akan kuat dan kokoh sekalipun di terpa angin; dan juga orang yang mendengar firman Allah namun tidak melakukan bagaikan orang yang membangun rumah di atas batu dan Pasir maka tidak akan kuat dan kokoh. Demikian Amsal Salomo mengataan dengan HIKMAT rumah didirikan dan dengan KEPANDAIAN ditegakkan.
Rumah disini bukan berbicara hanya mengenai masalah rumah dalam bentuk harafiah, rumah yang didirikan dari batu, pasir, kayu, rangka besi, dan berbagai bahan bangunan lainnya. Tapi rumah disini berbicara akan sesuatu yang lebih luas, yaitu sebuah kehidupan. Sebuah kehidupan yang baik haruslah didirikan atas hikmat, ditegakkan dengan kepandaian, dan kehidupan itu selanjutnya diisi dengan berbagai hal berharga. Ayat bacaan hari ini diambil dari Amsal yang berbunyi: “Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.” (Amsal 24:3-4).
Ada orang yang punya atau mungkin selalu menuntut ilmu, selesai satu, dilanjutkan dengan yang lain, tetapi tidak diaplikasikan sama sekali untuk memberkati,melayani sesama atau mungkin tidak kuat dan kokoh menghadapi perjalanan hidupnya atau mungkin menjadi karakter yang suka “Membodohi” orang lain, dan sebagainya. Sebagai manusia, kita semua telah dilengkapi Tuhan secara khusus dengan berbagai talenta, bakat dan kemampuan tersendiri yang tentunya bisa kita pakai dalam kehidupan kita, untuk memberkati sesama dan memuliakan Tuhan.
Ada dua kunci keberhasilan (2 keys of Success) dalam hidup ini: 1) Bergantung kepada Tuhan (Depend on God); 2) Melibatkan Tuhan (Involve God). Layaknya Nuh berhasil membuat bahtera karena dia bekerjasama dengan Allah dengan mengikuti petunjukNya (Kej 6:13-22, 7-8); 2) Pembangunan tembok Yerusalem berhasil dilakukan oleh Nehemia beserta rekan-rekan yang membantunya karena mereka dibantu oleh Allah (Neh 6:15-16, Ulangan 11: 26-28).
Isilah kehidupan dengan bangunan dalam Hikmat, pengetahuan daan perbuatan yang benar.
Tatalah kehidupan kita sesuai dengan Firman Allah agar kokoh dan kuat.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th