Mabiga (Renungan Harian). Sabtu, 20 Maret 2021. Yohanes 6 : 38

Yohanes 6 : 38
Mabiga / Renungan Harian. Sabtu, 20 Maret 2021
Yohanes 6 : 38

Bahasa Indonesia
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Bahasa Batak
Ai ndada tuat Ahu sian banua ginjang mambahen roharohangku; na pinangido ni roha ni na marsuru Ahu, i do.

Sudahkan benar-benar percaya?
Percaya kepada Yesus sebagai Tuhan adalah sesuatu yang luar biasa, sangat berharga, mulia, tak ternilai dan tak bisa digantikan dengan uang, emas, perak, harta, atau apa pun yang ada di dunia. Mengapa? Sebab percaya kepada-Nya adalah syarat untuk memperoleh hidup yang kekal. Namun tidak sedikit orang datang kepada Yesus bukan karena percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, “…melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (Yohanes 6:26).

Mereka mencari Tuhan Yesus didorong oleh motif yang tidak murni: ingin berkat, mujizat, kesembuhan dan sebagainya. namua percaya karena Yesus turun dari sorga untuk melakukan kehendak Allah, yang mengutusnya. Mereka yang datang kepada Yesus datang sebagai jawaban terhadap kasih karunia yang diberikan mereka oleh Allah.

Kedatangan Yesus ke dunia bukan karena kehendakNya tapi oleh karena kasih BapaNya, karena kasih Allah yg besar bagi kita manusia yg berdosa ini. dan apa yg dijanjikan Kristus bagi kita ? bahwa siapa saja yg “datang” padaNya dan “percaya” padaNya akan memperoleh keselamatan kekal.

Penting kiranya untuk memahami kehendak Bapa dan tanggung jawab manusia. Bukan kehendak Allah bahwa seorang beriman jatuh dari kasih karunia (bdk. Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah dari Allah; juga bukan kehendak-Nya jikalau ada orang binasa (lih. 2Pet 3:9) atau gagal datang kepada kebenaran dan diselamatkan (lih. 1Tim 2:4). sesungguhnya Keinginan Allah bahwa orang beriman akan dibangkitkan pada akhir zaman tidak membebaskan mereka dari tanggung jawab untuk menaati dan mendengarkan suara-Nya serta mengikuti-Nya (lih. Yoh 10:27; 14:21).

Allah menghendaki kehidupan. Kematian berarti kehancuran dari kehidupan, dan Allah bukanlah penghancur kehidupan. Ia datang membawa kehidupan. Kita sebagai orang beriman juga dikehendaki hidup oleh Allah, bukan dikehendaki mati. “Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.”

KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati

Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!

 

Untuk pertanyaan lainnya:
Hubungi Kami
JohannesMabigaRenunganRenungan HarianRenungan HKBPRenungan KristenYohanes
Komentar (0)
Tambah Komentar