“Munafik”
Mabiga (Renungan Harian) Selasa, 13 Juli 2021
Matius 23 : 28
Bahasa Indonesia
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Bahasa Batak
Tongon songon i hamu: Tigor hamu nian idaon ni halak sian duru, alai anggo di bagasan, gok pangansion do hamu dohot na so uhum.
Farisi…. Farisi….. Diluarnya saleh, didalamnya salah. Diluarnya beriman didalamnya “bermain” Mereka hidup seolah di dalam kesempurnaan tetapi sebenarnya jauh dari standar Allah.
Demikian gambaran kecaman dari Yesus kepada orang Farisi saat ia mengajar dikerumunan orang banyak dan muridnya. Bagaimana Pengetahuan mereka tentang Allah tidak sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari. Lebih tepatnya mereka hidup dengan penuh kemunafikan. Sikap munafik adalah satu sikap di mana seseorang menutupi kekurangannya atau kesalahannya dengan cara yang licik dan ekslusif: di hadapan banyak orang mereka berlaku baik, ramah, sok rohani dan saleh, padahal apa yang ada di hati mereka sangat bertolak belakang.
Bahkan motivasi pelayanan mereka tidak benar, karena “Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang;” (ayat 5a). Tidak ada kasih yang mendasari pelayanan mereka. Mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan rohani dengan harapan beroleh pujian dan sanjungan dari orang lain, sehingga Tuhan Yesus memberi nasihat, “…turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” (ayat 3).
Orang yang munafik digambarkan seperti “…kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.” (ayat 27). Di luar tampak putih dan menarik, tapi di dalamnya ‘busuk’. Tanpa disadari sifat munafik ini telah mendarah daging dalam kehidupan orang percaya. Untuk itu kita perlu dimurnikan dari berbagai macam kemunafikan supaya apa yang kita lakukan berkenan di hadapan Tuhan.