Mabiga (Renungan Harian) Selasa, 15 Juni 2021 – Tugas Penggembalaan

Galatia 6 : 1

“Tugas Penggembalaan”

Mabiga / Renungan Harian. Selasa 15 Juni 2021

Galatia 6 : 1

Bahasa Indonesia

Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

Bahasa Batak

Ale angka dongan, molo tung tarsomong jolma mardosa, hamu angka naung taruli di Tondi ma patureturehon ibana marhitehite tondi na lambok; alai matahon dirim, so tung dohot ho tarunjun!

Damai Sejahtera untuk kita semua jemaat Tuhan yang dikasihi, pagi ini kita disuguhkan dengan firman Tuhan yang mengingatkan kita sebagai orang percaya, yang ternyata memiliki tanggungjawab serius dalam persekutuan. Tentu kita pernah mendengar istilah yang berbunyi demikian, “bagaimana mungkin orang buta dapat menuntun orang buta dalam berjalan?” Sejenak kita mau menggunakan kalimat itu untuk masuk dan memahami firman di hari ini, yang sesungguhnya menekankan pengawasan rohani dan menegur dengan kelemahlembutan kepada saudara yang kedapatan melakukan kesalahan.

Kita harus sadari bapak/ibu, bahwa benar kita semua orang percaya adalah orang yang rohani, dalam bahasa Paulus di surat ini. Artinya, bukan hanya tokoh rohaniawan saja yang memiliki tanggungjawab dalam menjaga persekutuan yang kudus. Kita semua yang sudah menerima Roh (taruli di Tondi) harus sama-sama menjaga sesama kita agar tidak mau melakukan kesalahan/pelanggaran yang tentunya itu tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Ada saja banyak hal yang membuat kita, saudara kita bisa masuk atau melakukan kesalahan dengan situasi yang mungkin mendesak kehidupan mereka. Hal yang tidak mungkin dilakukan karena itu jelas kesalahan namun dikarenakan tekanan, situasi, terlebih berkaitan dengan kelangsungan hidup jasmani, bisa membuat saudara kita melakukan kesalahan (tarunjun tu dosa).

Kita harus dapat hadir sebisa mungkih sebagai saudara yang mengingatkan mereka yang mau melakukan atau bahkan yang sudah melakukan, harus bisa kita menjaga mereka dengan tindakan yang baik pula. Tentu, kita bisa juga menjadi sulit untuk bergerak bila kita juga membandingkan diri kita yang sesungguhnya kita sadari tidak layak untuk mencegah atau bahkan menegur saudara kita itu, namun inilah yang harus saling kita jaga dan kita Imani bapak-ibu, bahwa kita sudah mengimani hidup kita, diri kita telah menjadi hidup yang rohani (naung taruli di Tondi) supaya ini menjadi kekuatan kita dan dasar kita untuk saling menjaga kekudusan persekutuan kita itu.

GalatiaMabigaRenungan HarianRenungan HKBP
Komentar (0)
Tambah Komentar