Mabiga (Renungan Harian). Selasa, 30 Maret 2021 – Bersama dalam Kesedihan

Matius 26 : 38

Mabiga / Renungan Harian. Selasa, 30 Maret 2021

“Bersama dalam Kesedihan”

Matius 26 : 38

Bahasa Indonesia
lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku

Bahasa Batak
Jala didok ma tu nasida: Mansai marsak situtu do rohangku, hira na mate do. Dison ma hamu, dungo rap dohot Ahu!

Malam sebelum Yesus mati di kayu Salib Ia membawa murid-murid-Nya ke dalam kegelapan Taman Getsemani. Waktu itu sudah sangat larut, mungkin pada tengah malam. Yesus meninggalkan delapan murid di tepi Taman itu. Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk masuk lebih dalam ke taman Getsemani. Ia “Ia sangat takut dan gentar” (Markus 14:33). Dia berkata kepada ketiga murid itu, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya” (Markus 14:34). Ia melangkah ke depan beberapa langkah dan merebahkan diri ke tanah.

Dia berdoa dalam kesengsaraan sekiranya mungkin, “saat itu lalu dari pada-Nya” (Markus 14:35). Saya percaya bahwa keseluruhan waktu doa di Taman Getsemani itu sekitar satu jam – karena Yesus berkata kepada mereka, ketika Ia menemukan bahwa mereka tertidur, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40).

Ketika menghadapi pergumulan hidup yang berat, dalam keadaannya sebagai manusia, Yesus tidak menutup-nutupi kegundahan hatinya. Ia dengan jujur mengakui kelemahan jasmani-Nya kala menanggung pergumulan yang berat. “Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: ‘Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.'” (ayat 37-38).

Meski secara jasmani Yesus tampak lemah namun Ia kuat secara rohani. Ketika menghadapi pergumulan yang berat, sebagai manusia Yesus membutuhkan teman untuk berbagi beban, karena itu Ia mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk menemani-Nya berdoa di taman Getsemani.

Yesus juga hendak menekankan bahwa dalam kodratnya sebagai manusia seharusnya kita saling menguatkan, menopang dan memerhatikan satu sama lain. Tuhan Yesus berusaha memperkenalkan kita pada penyatuan dengan diri-Nya melalui pengalaman “Getsemani” kita sendiri. Akan tetapi, kita menolak dan berkata, “Tidak Tuhan, aku tidak memahami hal ini, dan di samping itu, ini sangat menyakitkan.”

Kita sedang menyongsong Minggu Paskah, hari Yesus bangkit dari kubur. Tetapi kebangkitan-Nya dari antara orang mati tidak akan berarti apa-apa bagi Kita kecuali Kita menyadari bahwa Ia telah sangat menderita di Getsemani dan di kayu Salib untuk menyelamatkan Anda dari hukuman atas dosa-dosa Anda. Apa yang harus Anda lakukan sehingga Yesus menjadi penebus Anda? Anda harus tersungkur di kaki-Nya dan percaya kepada-Nya dengan hidup Anda!

KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati

Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!

Untuk pertanyaan lainnya:
Hubungi Kami
HKBPMabigamatiusRenunganRenungan HarianRenungan HKBPRenungan Kristen
Komentar (0)
Tambah Komentar