Dengan memuji Tuhan, mereka mengakui bahwa Tuhanlah sumber kemenangan mereka, bukan jasa atau kekuatan mereka (ay. 4). Oleh karena itu, mereka bisa berbaring dengan damai bahkan tetap bersorak sorai (ay. 5).
Pujian di sini bisa berlatar belakang dalam sejarah Israel, entah pada masa permulaan ketika Tuhan memerdekakan secara tuntas dari perbudakan Mesir (Kel. 14-15), ataupun momen-momen penyelamatan penting lainnya.
Nyanyian baru tidak harus diartikan secara harafiah berupa nyanyian yang belum pernah didengar atau baru saja diciptakan oleh si pencipta lagu, namun juga berarti nyanyian yang dinyanyikan oleh orang yang sudah diubahkan hidupnya sebagai ‘manusia baru’ di dalam Tuhan.
Mari umat Tuhan, kita harusnya melakukan suatu perbuatan baik agar kita diselamatkan. kita sudah menerima keselamatan maka kita tidak bisa menjadi umat yang tinggal diam dan menyaksikan kebinasaan umat manusia. Ada nyanyian dan sorak sorai yang harus kita nyatakan bahwa dalam Kristus ada kemenangan.
hendaklah dalam kehidupan orang percaya berisikan Nyanyian baru bagi Allah.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th