Mabiga / Renungan Harian. Senin, 08 Maret 2021
Efesus 2 : 22
Bahasa Indonesia
Didalam Dia kamu juga turut di bangunkan menjadi tempat kediaman Allah, didalam Roh.Bahasa Batak
“Dipersatukan dalam Kristus” demikian seruan judu perikop nats ini. Seruan ini di tujukan kepada jemaat Allah yang telah di sadarkan akan pembenaran oleh karena kasih Karunia Allah yang menyelamatkan.
Saya mau mengajak kita untuk membayangkan sejenak, apa bila peristiwa yang terjadi dalam perikop kita hari ini, terjadi juga dalam kehidupan kita: ditengah-tengah keluarga, jemaat, masyarakat? …sepertinya agak ngeri juga ya??
Ketika ada orang-orang yang merasa dirinya itu paling benar, paling hebat, paling bisa, paling dekat, paling suci dan semua yang pakai paling-paling lagi … dan kemudian menganggap orang-orang lain disekitarnya itu lebih rendah, lebih buruk, lebih dibawah … lebih-lebih yang gak enak lah … Terbayangkan apa jadinya.
Hari ini, berita Firman Tuhan kepada kita; mari kita lihat hidup kita saat ini … Kehidupan Seperti apa yang sedang kita bangun ditengah-tengah kebersamaan dengan orang lain disekitar kita!! Apakah kita sedang membangun jalan untuk bisa memberitakan cinta kasih Tuhan kepada yang lain atau … justru kita sedang membangun tembok pemisah: disini penghuni sorga, diluar sana penghuni neraka!!
“hidup orang percaya ialah hidup tempat dimana kediaman Allah berada yaitu di dalam roh. Dimana setiap orang mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang telah dianugrahkan Allah. sehingga setiap orang telah dipersatukan dalam Kristus sehingga mempunyai tanggung jawab bersama untuk memberitakan Kabar baik ditengah kehidupannya sehari-hari begitu juga di tengah persekutuannya bersama umat Allah.
Tugas Gereja, yakni bersekutu, bersaksi dan melayani akan semakin bertumbuh dan berkembang jika seluruh umat Kristen tidak mempersoalkan perbedaan-perbedaan yang ada namun memaknai perbedaan itu sebagai satu kekuatan yang sangat berguna bagi orang lain. Dan pada akhirnya, gereja yang sejati adalah gereja yang meletakkan Kristus sebagai batu penjuru, penopang yang membuat ”bangunan” tersebut dapat kokoh berdiri.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH!
Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih.
Selamat berkarya!
sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th