“Melihat Allah”
Mabiga / Renungan Harian, Senin 31 Mei 2021
– Yohanes 6 : 46 –
Bahasa Indonesia
Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.
Bahasa Batak
Ndang dung adong nian na marnida Ama i; holan Ibana na ro sian Debata, I do na marnida Ama i.
“YESUS” — menurut orang yang tidak percaya — adalah manusia biasa. Mesias tidak mungkin muncul seperti Dia, yang sangat biasa dan sangat sederhana. Tidak ada bedanya dengan manusia-manusia yang lain dari darah dan daging. itu keberatan mereka terhadap Dia. Dan karena itu, mereka tidak mau menerimaNya sebagai Mesias.
Salah satu masalah besar dalam hidup beragama dan hidup beriman jalan ketika semua ajaran agama dan urusan iman dirasionalkan. Dengan kata lain, semua kesaksian Kitab Suci Dipaksakan untuk dipahami dengan mengandalkan pikiran atau ratio manusia. Apa yang terjadi? Manusia pasti gagal dengan upaya dan kerja keras seperti itu.
Mengapa demikian? Kitab Suci berisi kesaksian dan pengakuan iman orang-orang percaya tentang perbuatan Allah di medan sejarah. Kenyataannya, ada banyak hal atau perbuatan di luar jangkauan manusia.
Hal iitulah yang terjadi dalam nas hari ini. Di Yohanes 6:35 ditegaskan, kata Yesus kepada mereka: “ roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” Pernyataan ini sangat sulit diterima oleh orang-orang Yahudi pada waktu itu.
Ketika mendengar ucapan seperti ini, orang Yahudi dengan spontan dan tanpa pikir panjang merespons, “Bagaimana mungkin Yesus, anak tukang kayu, menjadi roti hidup? Berbicara soal roti, dengan bangganya mereka pasti mengutip peristiwa padang gurun sebagai referensinya. Manna yang diterima oleh nenek moyang mereka di sepanjang perjalanan padang gurun, bagi mereka itulah roti hidup.