Renungan: 26 Januari 2021

Jesaya 43 : 11

Bahasa Indonesia

Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada Juruselamat selain dari pada-Ku

Bahasa Batak

Ahu tutu, ahu do Jahowa, jala ndang adong silehon tua dungkon ni ahu.

Keselamatan adalah impian dan harapan dan Doa kita!
namun siapakah pemberi selamat itu? aku? Anda? kita? Mereka? Kekayaan? kekuatan?

Ternyata tidak ada yang mampu memberikan keselamatan kecuali pemilik keselamatan itu sendiri! yakni Allah, Allah Israel, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Tidak ada manusia yang dapat menjadi juruselamat bagi dirinya sendiri (Mazmur 49:8). Bahkan manusia yang meminta pertolongan kepada sesama manusia itu disebut sebagai hal yang sia-sia (Lih. Mazmur 60:13) dan terkutuk dihadapan Tuhan (Yeremia 17:5).

sehingga Allah menyerukan: “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada Juruselamat Selain dari pada-Ku” (Yesaya 43: 11) Tuhan mengasihi seluruh manusia tidak peduli dari bangsa manapun juga, Ia datang sebagai Juruselamat bagi kita semua, bagi segala bangsa di seluruh dunia, bukan hanya bagi orang Israel.

Jika kehidupan dan iman kita dipusatkan pada YESUS KRISTUS dan Injil-Nya maka tidak ada yang pernah dapat keliru secara permanen. Iman yang kuat harus diikuti oleh kasih, dan kasih oleh ketaatan segala kuasa dan nafsu dari orang yang bertobat ditaruh di bawah pengendalian Kristus.

RohNya adalah kuasa yang membaharui dan mengubahkan kepada citra ilahi semua yang akan menerimanya. …
“Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi.” Kita harus merasa bahwa kita telah dibeli dengan darah Kristus dan terikat dengan ikrar yang paling khidmat untuk memuliakan Allah dalam tubuh dan rohnya, yang menjadi milik Allah.

Kasih akan dosa dan kasih akan diri sendiri telah ditaklukkan di dalam diri kita.
Setiap hari haruslah kita bertanya: ”Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebijakanNya kepadaku?” “Tuhan, apa yang Kaukehendaki supaya aku perbuat bagiMu?”.

Selamat Beraktifitas, Senantiasa dalam Pemeliharaan Allah

#tetapandalkandoa #kembalikepadaFirmanAllah #Tetap3M


Oleh: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th

MabigaRenungan
Komentar (0)
Tambah Komentar