Renungan Harian, 10 Februari 2021
Bahasa Indonesia
“Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!”Bahasa Batak
“Beta hamu, ale pinompar ni si Jakkob! Mardalani ma hita di hatiuron ni Jahowa”
Setiap hari dan di dalam perjalanan kehidupan ini, kita selalu di beri dengan keputusan untuk memilih 2 pilihan, apakah kita mau berjalan didalam terang atau di dalam kegelapan. Tentu berjalan di dalam terang pastinya jalan yang kita lewati lebih terarah dan dengan mudah dapat kita lalui. Indera penglihatan kita tentunya hanya dapat melihat yang terang dan pastinya lebih siap dalam menentukan langkahnya serta kepercayaan diri yang benar ada.
Tetapi berada di suatu tempat yang gelap, salah satu yang pasti ketika kita berada dalam situasi itu adalah keterbatasan. Ketika kita berada didalam kegelapan tanpa alat penerangan disitulah kita akan menyadari bahwa sesungguhya kita bukanlah manusia yang sempurna.
Ketika berada dalam situasi yang gelap; jarak pandang yang terbatas; mau melangkah menjadi ragu-ragu, was-was, khawatir jika nanti jatuh tersandung; pikiran juga bisa terbatas; kecemasan, kepanikan bahkan ketakutan. Firman Tuhan hari ini ingin agar kita keluar dari situasi kegelapan itu. Jangan paksakan diri berjalan dalam kegelapan. Bahwa ada solusi atas keterbatasan hidup kita. Kita hidup didalam dunia yang sedang berada dalam “ruang yang gelap”. Sebab dunia dimana saat ini telah dikuasai kegelapan dosa. Karena dosa itu, kita berada dalam keterbatasan sehingga kita bisa takut, ragu, bimbang serta khawatir. Seperti itulah bangsa Israel dalan nats ini.