Mabiga / Renungan Harian, 22 Februari 2021
Efesus 2 : 20 – “Dipersatukan di dalam Kristus”
Bahasa Indonesia
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.Bahasa Batak
Ai dipauliuli do hamu di atas ojahan ni angka apostel dohot panurirang Kristus Jesus sandiri do batu parsuhisuhi disi.
Gereja yang sejati ialah gereja yang didirikan atas dasar Kristus sebagai batu penjurunya. Gereja juga kita imani sebagi tubuh Kristus.
Nats hari ini hadir pada kita supaya kita mengkoreksi diri kita dalam persekutuan kita, terlebih pada Gereja kita. Secara administrasi gereja (database jemaat), kita dengan teman satu gereja adalah satu persekutuan, tetapi secara tuntutan Kasih Kristus, sudah sungguhkah kita dalam satu persekutuan? Sudah sungguhkah kita satu dalam bangunan besar itu?
Sederhananya, terkadang kita sulit untuk menunjukkan bahwa kita satu dalam bangunan besar yang didasari pada Kristus itu, banyak hal yang bisa membuat kita menjadi terpisah oleh teman kita satu persekutuan.
Ada gereja yang sudah mengkhususkan pelayanan yang khusus pula pada jemaat yang khusus, dan begitu juga jemaat, ada kelakuan yang khusus pula kepada sesama jemaat yang dianggap khusus pula, dan adapula jemaat yang memberikan perlakuan yang khusus kepada pelayan yang dikhususkan pada dirinya atau keluarganya.
Hal yang demikian juga sering kita jumpai dalam kehidupan bergereja. Bila kita melihat teks kita ini dari ayat 11-22, bagaimana Paulus menunjukkan bahwa Bait Allah yang besar itu harus diisi oleh setiap orang percaya yang darimanapun berasalnya, dan tidak ada pemisahan, sehingga Bait yang besar itu tersusun rapi dan indah pulalah.
Mari kita mengkoreksi ulang dan memperbaiki akan kehidupan persekutuan kita ditengah Gereja kita, dengan mengingat bahwa tidak ada alasan kita untuk tidak satu dalam Bait Allah yang itu, sebab sesungguhnya Bait itu didirikan atas satu batu penjuru, yaitu Kristus Yesus Tuhan kita, dan oleh pelayanan para rasul dan nabi, yang saat ini ada di gereja kita, para rasul dan nabi para pelayan yang Tuhan tugaskan untuk menyatukan setiap jemaatNya dalam persekutuan yang di dasari pada batu penjuru itu, Tuhan Yesus memberkati kita, Amin!
sumber: CPdt. Juanri Situmorang, S.Th (Calon Pendeta)