Mabiga / Renungan Harian: Mazmur 41 : 13
Bahasa Indonesia
“Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya.”Bahasa Batak
“Ianggo ahu, Ho do maniop ahu di haburjuonku, jala dipajongjong Ho do ah utu jolo ni bohiM salelenglelengna.”
Harus diakui bahwa keadaan saat ini menyebabkan manusia telah mulai kehilangan ketulusan. Ketulusan kini menjadi langka. Keadaan dunia sekarang membuat manusia telah hidup dengan semaunya dan tidak mempedulikan hal-hal yang benar bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh dan meraih apapun.
Lebih memilukan hati jika anak-anak Tuhan mulai pula tidak memiliki integritas dalam menjalani hidup dan beranjak menjadi serupa dengan dunia ini.
Firman Allah menasihatkan kita agar meneladani Raja Daud, yang walaupun dalam segala keterbatasannya, namun tetap hidup dalam integritas yang benar di hadapan Allah.
Ketika itu Daud sedang berada dalam situasi yang teramat sulit, karena sedang melarikan diri dari kejaran puteranya sendiri (Absalom), Absalom berusaha untuk membunuhnya dan berambisi untuk merebut takhtanya. Dalam situasi ini perasaan Daud campur aduk jadi satu: merasa dikhianati, dikecewakan, ditinggalkan, sedih, putus asa dan sebagainya.
Meski demikian, Daud tidak berkeluh-kesah atau mengasihani diri sendiri, tapi ia terus memperkatakan iman, karena ia tahu kepada siapa ia menaruh pengharapan hidupnya.
Daud dapat berkata demikian karena ia memilih untuk terus mengarahkan pandangannya kepada perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan. Apa yang terlihat secara kasat mata, mungkin terlihat mustahil saat ini, namun percayalah di dalam ketulusan serta di dalam Tuhan tidak ada perkara yang mustahil.
Maka, Firman Tuhan pagi hari ini mengajak kita untuk merenungkan dan menaladani raja Daud yang bagaimana dia bisa berintegritas di dalam ketulusannya serta tetap mengarahkan pandangan hidupnya kepada karya Tuhan yang nyata di dalam kehidupannya setiap hari.
Tentu, kita harus mempunyai integritas atau ketulusan. Pertama, dalam tingkah laku kita di tengah-tengah dunia yang semakin penuh dengan dosa. Perbuatan kita harus selaras dengan firman Tuhan setiap hari, sebab ada orang-orang tertentu hanya selaras dengan firman-Nya pada saat hari minggu saja ketika beribadah. Namun di hari lainnya hidup bertentangan dengan firman Tuhan.Kedua, dalam perkataan. Seorang yang tulus atau berintegritas dalam berkata-kata, selalu berkata ya jika ya dan tidak di atas tidak.
Saudara, ingatlah Tuhan akan selalu menopang kita yang mempunyai ketulusan atau integritas dalam hidupnya. Dan jika Tuhan yang menopang hidup kita, tidak ada satu kuasa dari dunia ini yang akan menjatuhkan kita. Kalau Tuhan yang menopang kita, hidup kita akan penuh dengan kemuliaan dan keberkatan yang berlimpah.
Apapun keadaan dunia saat ini, mari berjalan dalam integritas yang benar. [MNM]
Tuhan memberkati kita.
sumber: CPdt. Kelvin Hutabarat S.Th