CCTV
Mabiga (Renungan Harian) Jumat, 16 Juli 2021
Amsal 15 : 3 Bahasa Indonesia Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. Bahasa Batak Manatap manonggor do mata ni Jahowa tu liat portibi on, marnida halak na jahat dohot na denggan marroha.
Bagaimana seseorang dapat mengenal Tuhan? Dengan cara apakah kita dapat mengenal Tuhan? Tuhan Allah yang tidak kelihatan tetapi tetap tampak dalam karya dan pekerjaan-Nya yang sempurna! Amsal mencoba untuk menghayati keberadaan Tuhan seperti keberadaan seorang Bapa. Amsal sering mengumpamakan atau melihat Tuhan sama seperti manusia, dimana Allah bekerja, berjalan, mendengar, melihat, dan sebagainya. Maka dari itu, kitab Amsal berbunyi, “Mata Tuhan ada di segala tempat.”
Jelas sekali bahwa Amsal menyatakan tentang Tuhan yang mempunyai mata untuk melihat. Mata Tuhan ada di segala tempat, yang berarti Dia melihat di mana saja dan kapan saja. Mata Tuhan tidak dibatasi secara geografis. Mata Tuhan ada di segala tempat, baik di darat, udara, dan laut. Dengan kata lain, manusia tidak dapat bersembunyi dari pengawasan Tuhan.
Di hadapan sesama manusia kita bisa saja menyembunyikan kejahatan tersebut secara rapi, tapi hal itu tidak berlaku di hadapan Tuhan, “…sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (ayat nas). Kita bisa bersandiwara di depan manusia tetapi tidak di hadapan Tuhan, karena bagi Dia tidak ada yang tertutup dan tersembunyi.
Segala sesuatu yang kita perbuat, entah itu baik atau jahat, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab Dia Mahatahu dan Mahahadir. “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” (Amsal 15:3). Alkitab menegaskan bahwa mata Tuhan menjelajah seluruh bumi (baca Zakharia 4:10b), bahkan ketajaman mata-Nya sanggup menembus sampai kedalaman hati, sementara kita hanya bisa “…melihat apa yang di depan mata,…” (1 Samuel 16:7b).
Pada saat Adam dan Hawa bersembunyi setelah mereka jatuh ke dalam dosa, mereka berpikir bahwa Tuhan pasti tidak mengetahui keberadaan mereka. Meskipun demikian, Tuhan mencari dan menemukan mereka yang sedang sembunyi. Di hadapan Tuhan, manusia tidak dapat bersembunyi atau menyembunyikan apa pun. Dia mengetahui segala sesuatu karena mata-Nya ada di segala tempat.
Tuhan mampu melihat segala sesuatu yang terjadi di seluruh alam semesta ini. Mata Tuhan adalah mata yang mahakuasa. Pemazmur berkata, “Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi” (Mazmur 139:2-3).
Pengawasan Tuhan terhadap umatNya tidak pernah terbatas dan berakhir. Mari kita jalani hidup dengan memiliki rasa takut kepada Tuhan. Sebab pada akhirnya, segala sesuatu yang kita lakukan harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, biarlah setiap kita boleh senantiasa menjaga kehidupan kita, sebab di manapun kita berada, semuanya ada dalam pengawasan Tuhan.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH! Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih. Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th