Harapan Dalam Penantian
Mabiga (Renungan Harian) Kamis, 26 Agustus 2021
Galatia 5:5 Bahasa Indonesia Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Bahasa Batak Ai marhitehite haporseaon di bagasan tondi hita managam hatigoran sihirimon i.
Pada bagian terdahulu pasal ini Rasul Paulus memperingatkan orang-orang Galatia supaya mewaspadai guru-guru yang masih berpegang pada ajaran agama Yahudi, yang berusaha membawa mereka kembali kepada perhambaan hukum Taurat. Dia sudah menentang mereka sebelumnya, dan sudah banyak menunjukkan betapa bertentangannya pandangan-pandangan dan jiwa guru-guru ini dengan jiwa Injil.
Rasul Paulus mengajak mereka supaya berdiri teguh di dalam ajaran dan kemerdekaan dari Injil, Rasul Paulus memberi mereka teladannya sendiri, dan teladan orang-orang Yahudi lain yang telah memeluk menjadi Kristen. Dan dia memberi tahu mereka apa yang menjadi harapan mereka, yaitu, bahwa oleh Roh, dan karena iman, mereka menantikan kebenaran yang mereka harapkan. Walaupun mereka dilahirkan sebagai orang Yahudi, dan dibesarkan di bawah hukum Taurat, namun oleh Roh Kudus mereka menjadi mengenal Kristus. Karena itu mereka telah melepaskan semua ketergantungan pada perbuatan-perbuatan menurut hukum Taurat, dan mencari pembenaran dan keselamatan hanya oleh iman di dalam Dia.
Apa yang dinantikan oleh orang-orang Kristen, yaitu harapan akan kebenaran, yang terutama harus kita pahami sebagai kebahagiaan dari dunia lain. Ini disebut sebagai harapan orang-orang Kristen, karena inilah yang mereka harap-harapkan, yang mereka inginkan dan kejar di atas segalanya. Dan disebut sebagai harapan akan kebenaran, karena harapan mereka akan hal itu didirikan di atas kebenaran, bukan kebenaran mereka sendiri, melainkan kebenaran Yesus Tuhan kita. Karena, walaupun hidup dalam kebenaran adalah jalan menuju kebahagiaan ini, namun kebenaran Kristus sajalah yang telah mendapatkannya untuk kita, dan dengan dasar inilah kita dapat berharap untuk memilikinya.
Bagaimana mereka berharap dapat mempertahankan kebahagiaan ini, yaitu, dengan iman, di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Bukan dengan mengerjakan hukum Taurat, atau apa pun yang dapat mereka lakukan supaya layak mendapatkannya, melainkan hanya dengan iman, menerima dan bergantung kepada Dia sebagai Tuhan kebenaran kita. Hanya dengan cara ini sajalah mereka berharap untuk mendapatkan hak atas kebahagiaan itu di dunia sini atau memilikinya nanti. Dan, Dari mana mereka menantikan harapan akan kebenaran, yaitu oleh Roh.
Dalam hal ini mereka bertindak di bawah bimbingan dan pengaruh Roh Kudus. Di bawah pimpinan-Nya, dan dengan pertolongan-Nya, mereka diyakinkan dan dimampukan untuk percaya kepada Kristus, dan mencari harapan akan kebenaran melalui Dia. Ketika Rasul Paulus menggambarkan perkara orang-orang Kristen demikian, tersirat bahwa jika mereka berharap supaya dibenarkan dan diselamatkan dengan cara lain mana pun mereka akan mengalami kekecewaan. Oleh karena itu sangat perlu bagi mereka untuk tetap setia kepada ajaran Injil yang telah mereka terima.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH! Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih. Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th