“Kita adalah Bait Allah”
Mabiga (Renungan Harian) Sabtu, 03 Juli 2021
Efesus 2 : 22 Bahasa Indonesia Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. Bahasa Batak Di bagasan Ibana do nang hamu rap dipauliuli, gabe parmianan ni Debata di bagasan Tondi i.
Tuhan mempunyai rencana bagi setiap kita untuk kemuliaan-Nya. Maukah kita memberi diri untuk dibentuk-Nya menjadi pribadi yang dilayakkan sebagai anggota kerajaan Allah yang kudus, dan berkenan dihadapan-Nya? Maukah kita melayani-Nya, sebagai batu hidup untuk membangun bait Allah? (1 Petrus 2:5).
Bangunan bait Allah bagi umat perjanjian lama (Israel) terbuat dari batu yang dapat dan telah dua kali dihancurkan oleh manusia. Orang Yahudi tradisional sedang berjuang membangun kembali bangunan itu (bangunan ketiga) di Yerusalem karena mereka belum percaya kepada Tuhan Yesus.
Adanya ketidakharmonisan diantara orang Kristen Yahudi dan Non Yahudi, membuat rasul Paulus menuliskan suratnya ini pada jemaat di Efesus. Dimana orang Kristen Yahudi merasa sombong karena mereka adalah umat pilihan Allah dan mereka sangat berpegang pada Taurat dengan segala ketentuannya. Sebaliknya orang Kristen Non Yahudi yang hanyalah hasil cangkokan dan bukan umat pilihan, mereka merasa minder.
Tetapi sekarang didalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Kematian Kristus telah membuat mereka yang “jauh” menjadi “dekat”. Apa yang dilakukan oleh Kristus lewat kematian-Nya?.
Kristus telah merobohkan tembok pemisah diantara mereka, yaitu Hukum Taurat dan segala ketentuannya sudah dimusnahkan dalam diri Kristus, sehingga kedua belah pihak sama-sama didamaikan didalam Kristus, dan dipersatukan dalam 1 tubuh. Kematian Kristus telah mempersatukan Etnis Yahudi maupun Etnis Non Yahudi. Mereka menjadi anggota-anggota keluarga Allah.
Kematian Kristus telah mempersatukan orang percaya dalam Satu tubuh, Satu Keluarga dan Satu bangunan, yang berarti berkaitan erat satu sama lain. Dengan menyadari posisi kita sebagai batu yang hidup dalam bangunan rohani yang universal seperti itu, patutlah kita pengikut Kristus yang otentik lebih sungguh-sungguh lagi melakukan segala perintah Kristus Kepala Jemaat dengan kuasa dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus agar kita bersama-sama dengan semua orang kudus menjadi saksi Tuhan di dunia.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH! Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih. Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th