Pergunakan Hari-harimu
Mabiga (Renungan Harian) Selasa, 28 September 2021
Efesus 5 : 16 Bahasa Indonesia dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Bahasa Batak Parhaseang hamu ma tingki, ai ari hasusaan do nuaeng.
Setiap hari adalah hari baru dan satu hari hanya dapat kita jalani satu kali saja. Kemudian hari tersebut berganti dengan hari berikutnya yang sama lamanya namun berbeda keadaannya. Hari yang telah kita lalui itu sudah menjadi masa lalu dan tinggal kenangan; hari ini merupakan kesempatan; sedangkan hari-hari yang akan datang menjadi suatu pengharapan bagi kita. Karena begitu berharganya waktu, Musa berdoa kepada Tuhan agar ia diberi hati yang bijaksana sehingga dapat memperhatikan hari demi hari dengan sungguh-sungguh, supaya tidak ada satu hari pun yang terlewatkan dengan percuma.
Dunia di mana orang percaya (di Efesus) hidup adalah dunia yang penuh dengan percabulan, sumpah serapah, dan rupa-rupa kejahatan seperti yang disebutkan dalam Efesus 5:1-6. Menanggapi cara hidup di sekitar, membuat manusia terkelompokkan menjadi dua, yaitu orang bebal dan orang arif. Orang bebal adalah mereka yang mengikuti kecemaran dunia dan tidak peduli akan kemuliaan Tuhan yang telah menyelamatkannya dari dosa. Kelompok orang arif adalah mereka yang selalu menjaga hidupnya dan seluruh tindakannya dalam tatanan sebagai kemuliaan bagi Tuhan dengan menjaga tindakannya, ucapannya, dan pergaulannya tetap sesuai dengan kehendak Tuhan.
Orang percaya diminta untuk mempergunakan waktu yang ada (terkesan waktunya sangat sempit) dengan alasan bahwa hari-hari ini adalah jahat. Penggunaan waktu itu adalah untuk semakin menguji dan memeriksa diri sendiri dan memperbaiki cara hidup semakin serupa dengan kehendak Kristus – semakin baik secara tulus untuk kemuliaan Tuhan. Setelah itu diharapkan bahwa persekutuan orang percaya akan menjadi motor perbaikan hidup masyarakat.
Jadi, kita harus selalu waspada dan tidak lengah sedetik pun! Kita harus bertanggung jawab menjalani hidup sepanjang waktu yang diberikan Tuhan, sebab waktu yang kita jalani ini sedang bergerak menuju kekekalan, dan hidup yang kita jalani sekarang ini memiliki dampak ke kekekalan. Maka dari itu “…waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah” (1 Petrus 4:2).
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH! Tuhan Memberkati Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih. Selamat berkarya!
sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th