Senantiasa Bersukacita
Mabiga (Renungan Harian) Senin, 12 Juli 2021
Mazmur 118 : 24 Bahasa Indonesia Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! Bahasa Batak Ari on do na jinadihon ni Jahowa, marolopolop jala marlas ni roha ma hita disi.
Setiap hari adalah hari yang dijadikan TUHAN. Karenanya kita patut bersorak-sorak dan bersukacita karenanya. Tidak ada alasan untuk tidak bersorak-sorak setiap hari untuk TUHAN. Entah apa pun keadaan kita baik suka maupun duka, kita harus bersorak-sorak dan bersukacita karena perbuatan TUHAN.
Berbicara tentang hari, orang memiliki pendapat berbeda-beda. Ada sebagian orang yang percaya ada hari yang baik, dan ada pula hari yang tidak baik; ada hari yang membawa keberuntungan dan ada hari yang membawa sial; ada bulan baik dan juga ada bulan yang kurang baik.
Kita perlu memahami bahwa setiap kesempatan atau hari baru adalah anugerah dari Tuhan untuk kita pergunakan sebaik mungkin. Hari itu bak sepatu yang harus dipakai untuk berjalan. Semua hari adalah sama, yang membedakan adalah sikap hati dan pikiran kita.
Memungkinkankah bagi kita di saat situasi yang kita alami saat ini untuk senantiasa bersorak-sorak dan bersukacita karenanya? Terlebih dimasa Pandemi ini. Situasi dimana hari-hari kita mendengar sanak-saudara, teman, tetangga bahkan mgkn keluarga kita sendiri mungkin harus terpapar Virus Covid 19. Atau Mungkin bahakan Sebagian dari kita kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, atau mgkn kehilangan sanak saudara? Apakah kita masih dimungkinkan untuk berkata inilah Hari yang dijadikan TUHAN dan marilah kita bersorak-sorak karenanya.
Kunci untuk menikmati hari baik adalah mengandalkan Tuhan setiap hari. Bergaul karib dengan Tuhan setiap hari akan menjaga hati dan pikiran kita sehingga kita mampu melihat dan menyikapi segala sesuatu secara positif. Sikap inilah yang membuat hari-hari kita menjadi baik sehingga hati kita pun akan melimpah dengan ucapan syukur.
Inilah yang dirasakan Daud: “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman.” (Mazmur 4:9). Daud menjalani hari dengan tenteram karena ia senantiasa karib dengan Tuhan.
Apa yang sedang berkecamuk di dalam hati dan pikiran kita akan menwarnai hari-hari yang akan kita lalui. Bila kita memulai hari dengan syukur dan sukacita, maka hari yang kita jalani pun akan berdampak positif. Sebaliknya jika kita mengawali hari dengan kemarahan, persungutan, putus asa dan kekecewaan, maka sepanjang hari itu akan berubah menjadi hari yang kelabu dan menyesakan bagi kita.
Kesulitan hari ini bila kita lewati dengan sukacita maka akan menumbuhkan pengharapan yang hidup karena PEMILIK HARI adalah BAIK.
KEMBALI kepada FIRMAN ALLAH! Tuhan Memberkati
Salam dari Team Pelayanan Digital HKBP Kasih Prabumulih. Selamat berkarya!
Sumber: Pdt. Maruli N. Manurung, S.Th